Mengubah Resolusi Foto

Susah? Nggak juga sih. Sebentar jadi kok!

A·S·M Mode

Pasti sudah tidak asing dengan ini. Bingung menggunakannya? Akan Saya jelaskan.

Membuat Spoiler Untuk Blog

Agar postingan tidak terlalu berat, pakailah spoiler.

3 Software Untuk Membuat Kolase Foto

Beberapa foto yang digabung akan lebih menarik jika dijadikan kolase. Chek it out!

Time traveler di piala dunia 1962?

Misteri sudah terpecahkan.

Minggu, 30 Desember 2012

3 Software Untuk Membuat Kolase Foto

To the point saja ya!

Shape Collage
Menurut saya fiturnya lebih banyak. Banyak macam bentuk kolase dalam software ini, bahkan bisa kita buat sendiri. Kekurangannya, harus membeli yang premium agar tidak ada watermarknya. Download disini!
Hasil:




Auto Collage
Software ini buatan microsoft. Kekurangannya menurut saya kinerjanya lambat.
Download disini!
Hasil:

Photoscape
Kalau software ini bisa juga untuk photo editing, membuat gambar animasi(gif), dll. Untuk membuat kolase tinggal buka Photoscape, dan klik icon page. Download disini!
Hasil:


Kayaknya namanya bukan kolase ya :P.. Yauda nggak papa lah.
Sekian.

Referensi: http://belajarfotografi.com/

Sabtu, 29 Desember 2012

Chatbox Sudah Rilis!

Chatbox sudah dirilis!

©Green Day
© 2012 A&M/Octone Records

© 2012 A&M/Octone Records

Silahkan isi chatbox dengan baik dan benar.

Jumat, 28 Desember 2012

Membuat Spoiler di Blog


Sebagian orang pastinya sudah tahu apa itu spoiler, apalagi kalau sering bermain di forum. Spoiler sudah pasti sering digunakan. Lalu bagaimana kalau mau menerapkan atau membuat spoiler di blog? Sebelumnya kalau ada yang belum tahu apa itu spoiler. saya jelasin singkat saja. Spoiler adalah tombol yang diguanakan untuk menyingkat tempat atau menyembunyikan konten (teks, foto atau video) dengan buka tutup. Contohnya bisa dilihat di bawah halaman ini.

Spoiler bisa juga dibuat di blog, lebih khusus dipostingan. Biasanya digunakan untuk membuat penasaran si pembaca dengan menyembunyikan terlebih dahulu. Untuk melihatnya dengan mengklik tombol spoiler itu. Selain itu juga untuk menghemat tempat, ya karena buka tutup itu (spoiler). Lalu bagaimana cara membuat spoiler di blog? Langsung simak yang berikut ini.

Cara Membuat Spoiler di Blog
1. Login ke Blogger.
2. Pilih New Post atau Entri Baru seperti membuat postingan biasa.
3. Pilihlah pada mode Edit HTML saat membuat postingan.
4. Gunakan kode script berikut ini untuk membuat spoiler:


<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;"><b>Judul Spoiler</b>: <input value="Buka" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 55px; font-size: 12px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" type="button">
</div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset ; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
Letakkan teks atau kode script (gambar atau video) di sini
 <br>
</div>
</div>
</div>

5. Kita dapat mengganti Judul spoiler sesuai kehendak kita, begitu juga Buka dan Tutup.
6. Klik Publish atau Terbitkan Entri jika sudah selesai.

Contoh:

Kucing:
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8l6gG5Py0Wx5v4_Z4yQIuAUmUhGTHn38IuBbHFwQtfnmKYatOxhXxcNa4Np3XXGUiWsgyhHZ2UzW15QE7tNvQWjDA4QPRlc0Cc-JZAd2Rc0LMQKo7HmMdr5UectyXl-buJrMdtXkOOJA/s640/2012-10-06%252010.17.32.jpg 
Sumber: http://kurniasepta.blogspot.com

Kamis, 27 Desember 2012

ASM Mode

A·S·M Mode? Apa tuh? makanan Efek foto ya?
Bukan.. Itu tu, emmh, gimana njelasinnya ya? Pokoknya Kepanjangannya tu:
A: Aperture Priority.
S: Shutter Priority.
M: Manual.

Yang mana?
Itu lho, yang itu..
Di antara SCN sama P. techradar.com
 Nah fungsinya buat apa?
Aperture Priority
Aperture/diafragma disebut juga sebagai bukaan. Satuannya m/s f/x, dengan x=variabel.
Mode ini maksudnya, kita bisa mengatur Aperture sesuka hati, namun Shutter speed tetap otomatis.
Biar lebih jelas, lihat foto di bawah:
technobuffalo.com
zibtips.com


Shutter Priority
Shutter itu kecepatan rana(berapa detik foto jadi). Satuannya detik. Di mode ini, kita bisa mengatur kecepatan Shutter, namun aperture tetap otomatis.
·Semakin lama= Foto semakin cerah, dan lebih banyak blur jika kamera goyang-goyang. Dengan ini, Saya menyatakankita bisa membuat light painting.
·Semakin cepat= Foto semakin gelap, blur lebih sedikit. Bisa untuk teknik seperti stop motion, levitasi, dsb.

contoh foto:
Shutter speed lambat:



Sumber


Shutter speed cepat:
Manual
Di mode ini, Kamu bebas mengatur shutter speed maupun aperture. Sepertinya sulit, tetapi sebenarnya tidak, usahakan indikator eksposur tepat atau paling tidak mendekati titik tengah atau angka 0.

Terimakasih atas kunjungannya! Bingung membaca tulisan saya? Saya masih pemula kok, maklum saja :>!

Rabu, 26 Desember 2012

Time travel di piala dunia Chile tahun 1962 - Penjelasan

Huhh, maaf sudah lama nggak posting ✘_✘.. masih bingung nih mau posting apa.. Yaudah saya copas dulu dari blog Enigma. Silakan menikmati membaca..

Time traveler di piala dunia 1962?
Pertama, mari kita lihat foto yang menjadi kontroversi itu.

Di bagian bawah foto, kita bisa melihat satu tangan sedang memegang sebuah peralatan/gadget yang terlihat seperti sebuah ponsel flip. Posisi dan cara memegangnya mengingatkan kita pada cara kita memotret dengan menggunakan sebuah ponsel.

Pada tahun 1962, ponsel belum ada. Karena itu disimpulkan kalau foto ini menunjukkan seorang time traveler yang entah kenapa pada hari itu memutuskan untuk menonton final piala dunia dan tanpa sengaja tertangkap oleh kamera.

Mari kita asumsikan kalau orang yang memegang gadget tersebut adalah seorang pria. Jadi, sekarang pertanyaannya adalah: benarkah pria di dalam foto itu seorang time traveler?

Menurut saya tidak.

Saya akan memberikan alasannya.
Kesimpulan mengenai time traveler yang tertangkap kamera selalu didasarkan pada "kejanggalan" yang terlihat pada sebuah foto atau rekaman. Untuk gampangnya, mari kita menyebut kejanggalan tersebut dengan sebutan "Out of Place Activity" dan "Out of Place Tools", aktifitas atau peralatan yang tidak seharusnya ada pada waktu itu.Dalam kasus ini, kejanggalan tersebut adalah sebuah gadget yang terlihat seperti ponsel flip dan posisi tangan yang terlihat seperti sedang menggunakannya untuk memotret.

Nah, disinilah masalahnya.

Kita bisa menarik kesimpulan yang keliru jika kita tidak memahami dengan baik teknologi dan budaya pada masa itu (dalam hal ini tahun 1962).

Contoh, dalam kasus foto time traveler yang tertangkap kamera pada tahun 1940an yang pernah saya posting sebelumnya, kesimpulan yang salah bisa diambil karena ketidaktahuan mengenai trend berpakaian saat itu. Kalian bisa melihat kembali postingan itu disini.

Dalam kasus time traveler piala dunia ini, kesimpulan yang keliru bisa muncul karena ketidaktahuan mengenai teknologi kamera pada masa itu.

Jika kita tidak memahami dengan baik perkembangan teknologi tahun 1962, bukankah menyebut gadget itu sebagai ponsel merupakan sebuah kesimpulan yang terburu-buru?

Lagipula, jika gadget itu sebuah ponsel, bisakah kita mengenali merek ponsel itu dan jenisnya?

Saya rasa kita tidak akan bisa.
Kesimpulan kalau gadget itu adalah sebuah ponsel muncul hanya karena kemiripan bentuk dengan sebuah ponsel flip dan cara memegangnya.

Karena itu, untuk membantah anggapan kalau gadget itu adalah sebuah ponsel, kita hanya perlu menemukan sebuah gadget lain yang cukup umum pada tahun itu dan yang memiliki bentuk serta cara penggunaan persis seperti yang terlihat di foto itu.

Jika kita berhasil menemukannya, maka asumsi ponsel, yang berarti juga asumsi adanya time traveler di foto tersebut, akan runtuh dengan sendirinya.

Sekarang mari kita mulai men
eliti gadget yang sedang dipegangnya.

Light Meter
Ada yang beranggapan kalau gadget itu adalah sebuah light meter (aksesoris kamera untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk) seperti yang terlihat di bawah ini:

M
emang mirip, namun asumsi ini tidak tepat karena light meter seperti yang terlihat di foto atas adalah light meter produksi masa kini (tahun 2000an). Pada tahun 1962, light meter yang digunakan adalah light meter analog seperti yang terlihat di bawah ini:

Jadi, asumsi tersebut kurang akurat.

Kalau bukan light meter, apakah ada kemungkinan lain?


Kamera Lensa Kembar
Beberapa pembaca yang menanyakan soal foto ini di kotak komentar blog enigma sebenarnya telah mendapatkan jawaban dari pembaca lain yang juga ikut memberikan komentar.

Jawaban yang diberikan adalah, gadget itu bukan sebuah ponsel, melainkan sebuah kamera Rolleiflex.

Jawaban ini cukup akurat dan saya sepakat dengan jawaban ini. Saya akan berikan alasannya.

Sebelum saya menulis ini, saya telah menunjukkan foto yang menjadi kontroversi itu kepada dua orang yang paham mengenai kamera-kamera antik tanpa menyebutkan asumsi kalau foto itu menunjukkan seorang time traveler.

Kedua orang yang tidak saling mengenal itu juga mengkoleksi kamera-kamera antik. Saya meminta mereka untuk mengidentifikasi gadget tersebut.

Orang pertama memberikan jawabannya:

"Bagi saya benda itu terlihat seperti kamera Rolleiflex atau kamera lensa kembar (Twin Lense Reflex - TLR) lainnya."
Jawaban ini juga diteguhkan oleh orang kedua yang memberikan penjelasan yang lebih lengkap:
"Itu adalah kamera TLR (Twin Lens Reflex) seperti Yashica atau Rolleiflex yang terlihat dari belakang. View findernya dibuka dan orang itu memegangnya dengan satu tangan. Di samping kirinya kita bisa melihat dua kenop yang umum pada kamera jenis tersebut."
View finder adalah layar tempat kita melihat pemandangan yang ingin kita potret.

Ini adalah kamera Rolleiflex lensa kembar yang dimaksud.


Bentuknya yang berdiri tegak sangat mirip dengan dengan gadget yang ada di foto piala dunia.

Jadi, lihat perbedaannya, ketika melihat foto itu:

Mereka yang memahami teknologi tahun 1962 akan menjawab kalau gadget itu adalah sebuah kamera lensa kembar seperti Rolleiflex.
Sedangkan mereka yang kurang memahami teknologi tahun 1962 akan menjawab kalau gadget yang dipegang adalah sebuah ponsel, yang akhirnya membuat mereka mengambil kesimpulan kalau pria yang memegangnya adalah time traveler. Kesimpulan ponsel mungkin diambil karena ketidaktahuan adanya kamera yang berdiri tegak seperti itu.

Sebenarnya, kamera itu belum tentu dari merek Rolleiflex. Namun, seperti yang saya katakan, kita tidak harus menemukan kamera dari jenis yang sama persis. Yang terpenting adalah kita bisa menemukan gadget yang umum pada tahun 1962 dan mirip dengan yang terlihat di foto tersebut.

Dan saya menemukannya pada foto kontroversial tersebut.

Jika kita memperhatikan baik-baik, kita akan menemukan kalau kamera lensa kembar (TLR) juga digunakan oleh wartawan lainnya. Saya menemukan paling tidak ada dua kamera TLR lain di dalam foto tersebut.

Ini dia:


Bisakah kalian melihatnya?

Dua bulatan di kamera itu menunjukkan lensa kembar.

Nah, sekarang kita sudah memiliki bukti kalau kamera lensa kembar (TLR) ternyata gadget yang umum digunakan pada tahun 1962.

Tetapi, gadget yang dipegang oleh "time traveler" itu hanya terlihat bagian belakangnya. Bagaimana kita bisa yakin kalau gadget tersebut adalah sebuah kamera lensa kembar?

Kalau itu memang kamera lensa kembar, benarkah kamera itu bermerek Rolleiflex?

Apa merek kamera itu?
Untuk pertanyaan pertama, ada petunjuk yang mengindikasikan kalau gadget tersebut memang kamera lensa kembar.

Lihat kamera yang dipegang oleh pria nomor 3. Lalu kita bandingkan dengan gadget tersebut. Kita akan menemukan dua kenop yang serupa di samping kamera.

Bisakah kalian melihatnya?

Masih belum puas?

Saya akan berikan petunjuk lanjutan yang sekaligus menjawab pertanyaan nomor 2.

Selain Rolleiflex yang dibuat oleh perusahaan bernama Rollei, sebenarnya ada banyak perusahaan lain yang juga membuat kamera jenis TLR, diantaranya adalah Minolta atau Yashica. Rolleiflex disebut-sebut karena pada tahun 1962, kamera itu adalah salah satu jenis kamera TLR yang terpopuler. Jadi tidak ada salahnya jika kita meneliti lebih dalam kemungkinan ini.

Sebenarnya Rolleiflex memiliki banyak tipe yang berbeda. Namun karena foto itu diambil tahun 1962, ada kemungkinan kalau pria tersebut menggunakan kamera Rolleiflex automat yang populer pada tahun 1950an.

Di bawah ini adalah spesifikasinya, tampak depan dan tampak belakang:

Mungkin kalian heran karena saya tidak mencantumkan keterangan angka-angka yang ada di foto-foto tersebut. Namun, kita memang tidak memerlukannya.

Saya memotong foto time travel piala dunia dan memberikan keterangan angka pada spesifikasi gadget yang terlihat. Sekarang, bandingkan angka-angka tersebut dengan angka-angka di foto atas.

Bisakah kalian melihat kemiripannya?

Ukuran Rolleiflex
Lalu pertanyaan berikutnya adalah: Seberapa besarkah kamera tersebut? Apakah seseorang bisa memegangnya dengan satu tangan seperti yang terlihat di foto tersebut?

Jawabannya adalah: Bisa.

Lihat foto di bawah ini:

Kamera yang dipegang di foto ini memang belum tentu dari jenis automat, namun kita juga bisa menggunakannya sebagai perbandingan karena ukuran jenis-jenis Rolleiflex rata-rata hampir sama.

Jika kita mengukur proporsinya, maka kita malah bisa menemukan kemiripan lainnya.

Rolleiflex yang dipegang pria di bawah ini adalah Rolleiflex tipe 4 X 4 model 4RF. Ukurannya hanya 11cm X 7cm X 6,5 cm.

Cukup kecil untuk dipegang dengan satu tangan.

Cara memotret yang aneh

Nah, kita sudah melihat petunjuk-petunjuk yang mengarah kepada kemungkinan kalau gadget itu adalah kamera lensa kembar Rolleiflex.

Kalau gadget itu memang sebuah kamera, mengapa pria di dalam foto piala dunia itu memegangnya hanya dengan satu tangan?


Menurut saya, itu karena kondisi lapangan yang penuh sesak. Dalam kondisi berdesakan seperti itu, ia akan mengalami kesulitan untuk menggunakan kedua tangannya. Jadi, supaya tidak ketinggalan momen berharga tersebut (sang kapten tim Brazil mengangkat piala kemenangan), ia terpaksa menggunakan satu tangannya untuk memotret. Jika kita sering melihat berita di televisi, kita juga bisa melihat para wartawan yang berdesak-desakan melakukan kebiasaan seperti itu.

Untuk kamera lensa kembar Rolleiflex,
tombol untuk memotret terdapat di kiri bawah kamera.

Dalam posisi tombol seperti itu, tentu saja ia bisa memegangnya hanya dengan satu tangan dan menekan tombol itu dengan salah satu jarinya (Tidak harus telunjuk).

Pria misterius di dalam foto
Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya perlu menambahkan satu aspek lain dalam kasus ini. Selain benda yang dicurigai sebagai ponsel, ada yang menduga kalau time travel yang terlihat di foto museum tahun 1940an juga muncul di foto piala dunia tersebut.

Yang dimaksud adalah pria di belakang sang kapten.


Ini pria yang diduga time traveler yang tertangkap kamera tahun 1940an.


Apakah pria di kedua foto itu adalah pria yang sama?

Saya kira tidak. Itu hanya ilusi.

Lihat sekali lagi foto piala dunia Chile tahun 1962. Mengapa orang-orang bisa mengambil kesimpulan kalau pria itu mirip atau sama dengan time traveler tahun 1940an?

Jawabannya adalah: kaca mata hitam.

Asumsi kalau foto itu memperlihatkan time traveler telah membuat orang menghubung-hubungkannya dengan foto time traveler museum. Lalu mereka menemukan kesamaan dari kedua foto tersebut, yaitu pria muda berkacamata hitam. Kebetulan memang hanya ada satu pria muda berkacamata hitam di foto itu. Imajinasi bermain dan muncullah kesimpulan kalau kedua pria tersebut adalah pria yang sama.

Tetapi, tentu saja itu hanya imajinasi.

Jika kalian sering menonton film mengenai mafia, triad atau secret service dan melihat beberapa pria berkacamata hitam di film itu, bukankah mereka semua terlihat mirip?

Yup. Bahkan saya pun mengalami ilusi i
tu.
(earlyphotography.co.uk, butkus.org)

Minggu, 11 November 2012

Mengubah Resolusi Foto Menggunakan GIMP

Sebenarnya, merubah resolusi foto itu sangat mudah, tetapi nyatanya, dulu, saya bingung bagaimana caranya, sampai berhari-hari pula(who cares?)! Namun, setelah ke klinik tong fang ternyata nggak susah-susah banget sih. Saya menggunakan GIMP dalam mengedit foto ini.

GIMP adalah salah satu open source untuk memanipulasi gambar(iya kan?) yang menurut saya fiturnya sudah bagus.

Kali ini, saya akan memberi tempe tahu anda cara Merubah Resolusi Foto Menggunakan GIMP.

Pertama-tama, buka GIMP(ya iyalah), klik File-New, misal saya beri judul "Untitled", dengan ukuran 960 x 520 pixel, lalu klik OK.



Kedua, buka foto yang akan diubah resolusinya, misal foto "teman saya" ini.


Kemudian, copy(Ctrl+C) gambar "teman saya" dan paste(Ctrl+V) ke "Untitled".

nggak pas kan??



Setelah itu, klik Scale(Shift+T), dan klik "Untitled".






Muncul-lah window Scale. Kita samakan saja penyebutnya ukurannya dengan ukuran "Untitled"(960 x 520). Klik Scale.


Jduerrrrrrr..... Sudah jadi kan, fotonya??? Tinggal klik File-Save/Save as.


Mari kita(?) cek,


Tuh, kan, udah jadi? Gampang kan? Simpel kan?

Sebagai penutup, saya ingatkan, kalau belum punya uang yang cukup, download-lah software Open Source(yang positif PASTINYA). Jadi, kita tidak ikut-ikutan dalam kegiatan pembajakan.

Oh iya, terima kasih atas kunjungannya ya!

Sabtu, 20 Oktober 2012

Post Pertama

Halo, ini post pertama saya... Just test... Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.